Id | Percetakan Murah Semarang

Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.[rujukan?] Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa. Bahkan, Area Metropolitan Kedungsapur (Kendal, Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi Grobogan) dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat ke 4, setelah Jabodetabek (Jakarta), Bandung Raya dan Gerbangkertosusilo (Surabaya).[rujukan?] Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin parah. Kota Semarang dipimpin oleh wali kota Drs. H. Soemarmo HS, MSi dan wakil wali kota Hendrar Prihadi, SE, MM. Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 624 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara).[2] Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.Luas Kota 373.67 km2


PERCETAKAN MURAH SURABAYA
Whatsapp. 085785466715
PinBB.2B007AA4 & 5E33175F
________________
Office :
Jl. Lakarsantri IVe No. 61, Surabaya 60211, Jawa Timur - Indonesia
Tlp./Fax. : 031 91700093 / 031 7521424
Site : www.absografindonesia.com
Email : absolutegrafika@yahoo.com
Direct Call :
Esia. 03191700093
XL. 08179392497
Telkomsel. 085335727278
________________

Percetakan : brosur, flyer, leaflet, cutting sticker, label, stiker, undangan, invitation, pamflet, poster, kalender, map, buku, majalah, buletin, katalog, tabloid, company profile, booklet, paper bag, packaging, dus kue, dus makanan, dus nasi, kemasan, kotak kue, kotak nasi, hang tag, kartu nama, memo, invoice, surat jalan, kop surat, faktur, nota, id card, pin, spanduk, banner, kaos, atribut pilkada, bendera, dll

Geografi

Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob). Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati,Tembalang dan Banyumanik. Pusat pertumbuhan di Semarang sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk muncul menjadi kota kecil baru, seperti di Semarang bagian atas tumbuhnya daerah Banyumanik sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk Kota Semarang bagian atas menjadikan daerah ini cukup padat. Fasilitas umum dan sosial yang mendukung aktivitas penduduk dalam bekerja maupun sebagai tempat tinggal juga telah terpenuhi. Banyumanik menjadi pusat pertumbuhan baru di Semarang bagian atas, dikarenakan munculnya aglomerasi perumahan di daerah ini. Dahulunya Banyumanik hanya merupakan daerah sepi tempat tinggal penduduk Semarang yang bekerja di Semarang bawah (hanya sebagai dormitory town). Namun saat ini daerah ini menjadi pusat aktivitas dan pertumbuhan baru di Kota Semarang, dengan dukungan infrastruktur jalan dan aksessibilitas yang terjangkau. Fasilitas perdagangan dan perumahan baru banyak bermunculan di daerah ini, seperti Carefour, Mall Banyumanik, Ada Swalayan, Perumahan Banyumanik, Perumahan Pucang Gading, dan fasilitas pendidikan baik negeri maupun swasta, seperti Undip, Polines, Unika, dll, dengan dukungan akses jalan tol dan terminal moda yang memperlancar transportasi. Cepatnya pertumbuhan di daerah ini dikarenakan kondisi lahan di Semarang bawah sering terkena bencana rob banjir.
Sejarah
Semarang pada tahun 1770.

Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).

Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.
Kantor KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) di Semarang (1918-1930)

Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.
Klenteng Sam Po Kong

Kemudian pada tahun 1678 Amangkurat II dari Mataram, berjanji kepada VOC untuk memberikan Semarang sebagai pembayaran hutangnya, dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.

Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangya pemerintahan pendudukan Jepang.

Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang dikepalai Militer (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal dengan nama Pertempuran Lima Hari.

Tahun 1946 Inggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda. Ini terjadi pada tanggal l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali kota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti pada masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.
Daftar wali kota
Sejak 1945

Sejak tahun 1945 para wali kota yang memimpin kota besar Semarang yang kemudian menjadi Kota Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang adalah sebagai berikut:

    Mr. Moch.lchsan
    Mr. Koesoebiyono (1949–1 Juli 1951)
    RM. Hadisoebeno Sosrowerdoyo (1 Juli 1951–1 Januari 1958)
    Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat (7 Januari 1958–1 Januari 1960)
    RM Soebagyono Tjondrokoesoemo (1 Januari 1961–26 April 1964)
    Mr. Wuryanto (25 April 1964–1 September 1966)
    Letkol. Soeparno (1 September 1966–6 Maret 1967)
    Letkol. R.Warsito Soegiarto (6 Maret 1967–2 Januari 1973)
    Kolonel Hadijanto (2 Januari 1973–15 Januari 1980)
    Kol. H. Iman Soeparto Tjakrajoeda SH (15 Januari 1980–19 Januari 1990)
    Kolonel H. Soetrisno Suharto (19 Januari 1990–19 Januari 2000)
    H. Sukawi Sutarip SH. (19 Januari 2000–2010)
    Drs.H.Soemarmo HS, MSi / Hendrar Prihadi, SE, MM. (2010–sekarang)

Daftar penguasa Semarang
Di bawah Kerajaan Demak

    Kin San/Raden Kusen (1478-1529)[3]
    Ki Ageng Pandan Arang
    Sunan Bayat (Sunan Pandan Arang II)

Di bawah Kesultanan Pajang dan Kesultanan Mataram

    Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III (1553-1586)
    Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659)
    Mas Tumenggung Wongsorejo (1659 - 1666)
    Mas Tumenggung Prawiroprojo (1666-1670)
    Mas Tumenggung Alap-alap (1670-1674)
    Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674 -1701)

Di bawah VOC

    Raden Martoyudo atau Raden Sumoningrat (1743-1751)
    Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau Sumonegoro atau Surohadimenggolo (1751-1773)
    Surohadimenggolo IV (1773-?)
    Adipati Surohadimenggolo V atau kanjeng Terboyo (?)

Pemerintahan Hindia Belanda

    Raden Tumenggung Surohadiningrat (?-1841)
    Putro Surohadimenggolo (1841-1855)
    Mas Ngabehi Reksonegoro (1855-1860)
    RTP Suryokusurno (1860-1887)
    RTP Reksodirjo (1887-1891)
    RMTA Purbaningrat (1891-?)

Pemerintahan kemudian dibagi 2 : Kota Praja dan Kabupaten. Penguasa pribumi kemudian menjadi Bupati Semarang:



    Raden Cokrodipuro (?-1927)
    RM Soebiyono (1897-1927)
    RM Amin Suyitno (1927-1942)
    RMAA Sukarman Mertohadinegoro (1942-1945)

Sementara penguasa Belanda menjadi Wali Kota Semarang:

    D. de Jongh (1916-1927)
    A. Bagchus (1928-1935)
    H.E. Boissevain (1936-1942)

Pemerintahan Republik Indonesia

    R. Soediyono Taruna Kusumo (1945-1945), hanya berlangsung satu bulan
    M. Soemardjito Priyohadisubroto (tahun 1946)

Pemerintahan Republik Indonesia Serikat

    RM. Condronegoro hingga tahun 1949

Setelah pengakuan kedaulatan

    M. Soemardjito Priyohadisubroto (1946-1952)
    R. Oetoyo Koesoemo (1952-1956).

Utuk Bupati selanjutnya buka halaman Kabupaten Semarang

Kotamadya Semarang secara definitif ditetapkan berdasarkan UU Nomor 13 tahun 1950 tentang pembentukan kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Tengah.


Pembagian administratif

Kota Semarang terdiri atas 16 kecamatan dan 177 kelurahan
Kecamatan     Kelurahan
Banyumanik     Pudakpayung, Gedawang, Jabungan, Padangsari, Banyumanik, Srondol Wetan, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Sumurboto, Banyumanik, Semarang, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang, Tinjomoyo, Ngesrep
Candisari     Candi, Jatingaleh, Jomblang, Kaliwiru, Karanganyargunung, Tegalsari, Wonotingal
Gajahmungkur     Bendanduwur, Bendanngisor, Bendungan, Gajahmungkur, Karangrejo, Lempongsari, Petompon, Sampangan
Gayamsari     Gayamsari, Kaligawe, Pandean Lamper, Sambirejo, Sawahbesar, Siwalan, Tambakrejo,
Genuk     Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan, Banjardowo, Gebangsari, Genuksari, Karangroto, Kudu, Muktiharjo Lor, Penggaron Lor, Sembungharjo, Terboyo Kulon, Terboyo Wetan, Trimulyo
Gunungpati     Cepoko, Gunungpati, Jatirejo, Kalisegoro, Kandri, Mangunsari, Ngijo, Nongkosawit, Pakintelan, Patemon, Plalangan, Pongangan, Sadeng, Sekaran, Sukorejo, Sumurejo
Mijen     Bubakan, Cangkiran, Jatibaran, Jatisari, Karangmalang, Kedungpani, Mijen, Ngadirgo, Pesantren, Polaman, Purwosari, Tambangan, Wonolopo, Wonoplumbon,
Ngaliyan     Bambankerep, Beringin, Gondoriyo, Kalipancur, Ngaliyan, Podorejo, Purwoyoso, Tambak Aji, Wonosari
Pedurungan     Gemah, Kalicari, Muktiharjo Kidul, Palebon, Pedurungan Kidul, Pedurungan Lor, Pedurungan Tengah, Penggaron Kidul, Plamongan Sari, Tlogomulyo, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan,
Semarang Barat     Bojongsalaman, Bongsari, Cabean, Gisikdrono, Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon, Karangayu, Kembangarum, Krapyak, Krobokan, Manyaran, Ngemplaksimongan, Salamanmloyo, Tambakharjo, Tawangmas, Tawangsari
Semarang Selatan     Barusari, Bulustalan, Lamper Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah, Mugassari, Peterongan, Pleburan, Randusari, Wonodri
Semarang Tengah     Bangunharjo, Brumbungan, Gabahan, Jagalan, Karangkidul, Kauman, Kembangsari, Kranggan, Miroto, Pandansari, Pekunden, Pendrikan Kidul, Pendrikan Lor, Purwodinatan, Sekayu
Semarang Timur     Bugangan, Karangtempel, Karangturi, Kebonagung, Kemijen, Mlatibaru, Mlatiharjo, Rejomulyo, Rejosari, Sarirejo, Bandarharjo
Semarang Utara     Bulu Lor, Dadapsari, Kuningan, Panggung Kidul, Panggung Lor, Plombokan, Purwosari, Tanjungmas
Tembalang     Bulusan, Jangli, Kedungmundu, Kramas, Mangunharjo, Meteseh, Rowosari, Sambiroto, Sendangguwo, Sendangmulyo, Tandang, Tembalang
Tugu     Jerakan, Karanganyar, Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Randu Garut, Tugurejo
Perwakilan

DPRD Kota Semarang hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari 9 partai, dengan perincian sebagai berikut:
Partai     Kursi
Partai Demokrat     16
PDI-P     9
PKS     6
PAN     6
Partai Golkar     5
Partai Gerindra     4
PKB     2
Partai Hanura     1
PPP     1
Total     50
Penduduk

Penduduk Semarang umumnya adalah suku Jawa dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Agama mayoritas yang dianut adalah Islam. Semarang memiliki komunitas Tionghoa yang besar. Seperti di daerah lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah, mereka sudah berbaur erat dengan penduduk setempat dan menggunakan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi sejak ratusan tahun silam.
Julukan

Kota Semarang mempunyai julukan sebagai:

    Venetiรซ van Java[4]

Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di Venesia (Italia), sehingga Belanda menyebut Semarang sebagai Venetiรซ van Java.

    Kota Lumpia

Lumpia adalah makanan khas Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 budaya yaitu budaya Jawa dan China.

    Kota Atlas

Semarang memiliki semboyan Kota ATLAS akronim (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota.

    The Port of Java

Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Walikota Semarang mengambil slogan pariwisata Semarang, The Port of Java (Pelabuhannya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Semarang sebagai pusat Pelabuhan Jawa.

    Semarang Pesona Asia

Pada tahun 2009 dari wacana beberapa pihak, Walikota Semarang menyetujui slogan "SPA", dimana konsekuensinya, dilakukan pembersihan dan pembangunan dimana mana, (perbaikan saluran, jalan, trotoar, taman, penataan pkl)
Pariwisata
Obyek Wisata Lawang Sewu
Wisata Alam

    Pulau Tirangcawang, di Kelurahan Tugu
    Pantai Tirang, di Kelurahan Tambak Harjo
    Pantai Marina, di Kelurahan Tawangsari
    Pantai Maron, di Kelurahan Tambak Harjo
    Goa Kreo, di Kelurahan Kandri
    Taman Lele Semarang, di Kelurahan Tambakaji

Wisata Sejarah

    Museum MURI, di Kelurahan Tegalsari
    Museum Jamu Nyonya Meneer, di Kelurahan Muktiharjo
    Museum Jawa Tengah, di Kelurahan Gisikdrono
    Museum Mandala Bhakti, di Kelurahan Pindrikan Kidul
    Lawang Sewu, di Kelurahan Pindrikan Kidul
    Tugu Muda, di Kelurahan Pindrikan Kidul
    Candi Tugu, di Kelurahan Tugurejo

Wisata Religi
Masjid Baiturrahman Semarang, di Simpanglima

    Masjid Agung Jawa Tengah, di Kelurahan Sambirejo
    Masjid Baiturrahman Semarang, di Simpanglima
    Masjid Kauman Semarang, di daerah Kauman, Johar
    Klenteng Sam Po Kong, di daerah Simongan
    Gereja Blenduk, di Kecamatan Semarang Utara
    Gereja Katedral Semarang di Kelurahan Randusari
    Pagoda Buddhagaya, di Kecamatan Banyumanik

Wisata Keluarga

    Wonderia, di Kelurahan Tegalsari
    Bonbin Tinjomoyo, di Kelurahan Sukorejo
    Marerokoco, di Kelurahan Tawangsari

Wisata Belanja

    Pasar Johar, di Kelurahan Kauman
    Citra Land Mall (Ramayana), Kelurahan Karang Kidul
    Java Mall (Hypermart), di Kelurahan Peterongan
    Paragon Mall (Matahari), di Kelurahan Sekayu
    Sri Ratu (Matahari), di Kelurahan Peterongan
    DP Mall (Carrefour), di Kelurahan Pekunden Jl. Pemuda Semarang Tengah

Acara

    Dugderan
    Semarang Expo
    Semarang Great Sale
    Semarang Fashion Festival
    Semarang Fashion On The Street

Kuliner
Masakan

Makanan khas Semarang antara lain adalah:

    Bandeng presto
    Soto Bangkong "Soto Semarang"
    Mie Kopyok
    Sega becak
    Kuah Tahu Pong
    Pecel Koyor

Jajan
Lunpia Semarang

Jajanan Pasar khas Semarang antara lain adalah:

    Madu Semarang
    Lunpia Semarang
    Wingko Babat
    Spekoek
    Jongkong Singkong
    Gandos
    Kue Moci
    Blanggem
    Mentho
    Timus
    Gilo-gilo
    Bakpia
    Tahu Gimbal

Minuman

Minuman khas Semarang antara lain adalah:

    Kolak Setup
    Wedang Lengkeng
    Es Cao
    Cong Yang

Oleh-Oleh

    Roti Gandjel Rel
    Lumpia
    Tahu Bakso Ungaran
    Mari Wijen

Media
Surat kabar

Kota Semarang juga memiliki beberapa tediri dari 15-surat kabar yang terbit di kota ini antara lain:
Nama     Jenis     Jaringan     Perusahaan     Bahasa
Koran SINDO Edisi Jawa Tengah     Nasional     Koran SINDO     SINDOMedia
(melalui MNC)
    Indonesia
Suara Pembaruan Edisi Jawa Tengah     Suara Pembaruan     BeritaSatu
Republika Edisi Jawa Tengah     Republika     MAHAKA
Kompas Edisi Jawa Tengah     Kompas     KG
Bisnis Indonesia Edisi Jawa Tengah     Bisnis Indonesia     JAG
Media Indonesia Edisi Jawa Tengah     Media Indonesia     MEDIA
Koran Tempo Edisi Jawa Tengah     Koran Tempo     Tempo Media
Radar Semarang     Lokal     Jawa Pos     Grup Jawa Pos
Meteor
Suara Merdeka     Suara Merdeka     Suara Merdeka
Wawasan
Tribun Jateng     Kompas     KG
Bisnis Semarang     Bisnis Indonesia     JAG
Televisi
Terrestrial televisi

Kota Semarang juga memiliki beberapa terdiri dari 17-stasiun televisi (11-siaran nasional & 6-siaran lokal) seperti:
Kanal     Signal     Frekuensi     Nama     Jaringan     Status     Negara
23     486.250-MHz     UHF     TVRI Nasional     TVRI     Nasional      Indonesia
TVRI Jawa Tengah     Lokal
25     502.250-MHz     ANTV     VIVA     Nasional
27     518.250-MHz     Indosiar     EMTEK
29     534.250-MHz     Trans TV     TRANS
31     550.250-MHz     MNCTV     MNC
33     566.250-MHz     RCTI     MNC
35     582.250-MHz     SCTV     EMTEK
37     598.250-MHz     Global TV     MNC
39     614.250-MHz     tvOne     VIVA
41     630.250-MHz     Trans7     TRANS
43     646.250-MHz     MetroTV     MEDIA
45     662.250-MHz     Pro TV     SINDOtv     Lokal
47     678.250-MHz     TV Borobudur     Kompas TV
49     694.250-MHz     TVKU     City TV
53     726.250-MHz     Semarang TV     Bali TV/Indonesia Network
55     749.250-MHz     NET Semarang     NET.
Televisi berlangganan

Kota Semarang juga memiliki beberapa televisi berlangganan seperti:

    Aora TV
    Astro Nusantara (Tidak Beroperasi)
    Big TV (Segera Beroperasi)
    Centrin TV (Tidak Beroperasi)
    First Media (dahulu Digital1 dan KabelVision)
    Groovia TV/USeeTV
    Indovision/Top TV
    Max3
    Nexmedia
    OkeVision
    OrangeTV/Skynindo
    TelkomVision/YesTV
    Topas TV
    Viva SKY (segera beroperasi)

Radio

Kota Semarang juga memiliki beberapa terdiri dari 59-buah stasiun radio bersiaran lokal seperti:
Frekuensi     Signal     Nama     Stasiun
666-KHz     AM     Radio Borobudur Semarang
720-KHz     Radio Silaturahim    
801-KHz     Radio Programma 1     RRI
936-KHz     Radio Pasopati Andalan    
1062-KHz     Radio Unisa    
1152-KHz     Radio Pertiwi    
1170-KHz     Radio Programma 4     RRI
1476-KHz     Radio Hiu Kencana    
87.8-MHz     FM     Radio Kharisma Insan Dinamik Semarang    
88.2-MHz     Radio Programma 3     RRI
88.2-MHz     Radio Hot    
88.6-MHz     Radio Rhema    
89.0-MHz     Radio Programma 1     RRI
89.4-MHz     Radio EduTop    
89.8-MHz     Radio SINDO Trijaya Semarang     Radio SINDO Trijaya
90.2-MHz     Radio Trax Semarang     Radio Trax
90.5-MHz     Radio Gema Centrabuana Suara    
90.6-MHz     Radio Programma 2     RRI
91.0-MHz     Radio Sinergi     Radio Elshinta News and Talk
91.4-MHz     Radio Programma 4     RRI
91.8-MHz     Radio Dangdut Indonesia Semarang     Radio Dangdut Indonesia
92.2-MHz     Radio SPS    
92.4-MHz     Radio Bisnis Semarang     Radio Pas (Radio Bisnis Jakarta)
92.6-MHz     Radio Idola    
93.4-MHz     Radio Smart Semarang     Radio Semarang
94.0-MHz     Radio Suara Serasi    
94.5-MHz     Radio Agape FM    
94.7-MHz     Radio Cipta    
94.9-MHz     Radio Good News    
95.3-MHz     Radio Programma 2     RRI
95.7-MHz     Radio Cakrawala Opini PPOR    
96.1-MHz     Radio Female Bandung     Radio Female
96.5-MHz     Radio Ichthus    
96.9-MHz     Radio Suara Semarang    
97.7-MHz     Radio Pro Alma    
98.5-MHz     Radio Gaya    
98.7-MHz     Radio Bass    
98.9-MHz     Radio Sonora Semarang     Radio Sonora
99.3-MHz     Radio Best    
100.1-MHz     Radio Rasika    
101.2-MHz     Radio Chandra Taruna    
101.6-MHz     Radio Indah Bahagia Ceria    
102.0-MHz     Radio Prambors Semarang     Radio Prambors
102.4-MHz     Radio Gajah Mada    
102.8-MHz     Radio Jatayu Angkasa    
103.2-MHz     Radio Kis    
103.6-MHz     Radio Pop    
104.4-MHz     Radio Imelda    
105.2-MHz     Radio Suara Sakti    
105.6-MHz     Radio Borobudur    
106.0-MHz     Radio Bisnis Semarang    
106.8-MHz     Radio Cakrawala    
107.0-MHz     Radio Tourist Information Centre    
107.1-MHz     Radio Keruxon    
107.2-MHz     Radio Be    
107.3-MHz     Radio Suaka    
107.5-MHz     Radio Sahabat Sejati    
107.7-MHz     Radio Pendidikan Semarang    
107.9-MHz     Radio Dakwah Islam    
Sarana Umum
Olahraga

PSIS Semarang merupakan satu-satunya klub sepak bola profesional di Kota Semarang. Pada musim 1999, PSIS berhasil menjadi juara Liga Indonesia, namun pada musim kompetisi 2000 terdegradasi ke Divisi I. Pada musim 2006 bermain di Divisi Utama Liga Djarum Wilayah 1 dan meraih juara kedua setelah dalam final kalah 0–1 oleh Persik Kediri Pada tahun ini PSIS kembali berlaga di Indonesia Super League tanpa dana bantuan APBD sama sekali.

Semarang United FC merupakan klub sepak bola yang mengikuti turnamen dalam ajang Liga Primer Indonesia.
Transportasi

Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Semarang dilalui jalur pantura yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai utara Pulau Jawa. Saat ini sedang dibangun jalan tol yang menghubungkan Semarang dengan Solo. Angkutan bus antarkota dipusatkan di Terminal Terboyo, Kecamatan Genuk. Angkutan dalam kota dilayani oleh bus kota, angkot, dan becak. Pada tahun 2009 mulai beroperasi TransSemarang, yang juga dikenal dengan BRT (Bus Rapid Transit), sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan jalur khusus seperti busway (Trans Jakarta) di Jakarta.

Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah kereta api Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api Hindia Belanda dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus 1867.

Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen - Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua stasiun kereta api: Stasiun Semarang Tawang untuk kereta api kelas bisnis dan eksekutif, serta Stasiun Semarang Poncol untuk kereta api kelas ekonomi dan angkutan barang. Kereta api di antaranya jurusan Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya, Jakarta-Semarang-Jombang, Jakarta-Semarang-Malang, Semarang-Tegal, dan Semarang-Bojonegoro.

Angkutan udara dilayani di Bandara Ahmad Yani, menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota besar Indonesia setiap harinya. Sejak tahun 2008 Bandara Ahmad Yani menjadi bandara Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke luar negri, contohnya ke Singapura dan Kualalumpur. Pelabuhan Tanjung Mas menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota pelabuhan Indonesia; pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas.

Untuk memperlancar jalur transportasi ke arah kota/kabupaten di Jawa Tengah di Bagian Selatan terutama jalur padat Semarang-Solo, saat ini sedang dibangun Jalan Tol Semarang-Solo. Pada tahap pertama, pembangunan jalan tol tersebut telah dioperasikan sebagian, yaitu Semarang-Ungaran yang telah mulai digunakan tahun 2011. Saat ini, pembangunan jalan tol ruas Ungaran-Bawen sedang dilakukan.
Kesehatan (Rumah Sakit)

Terdapat beberapa rumah sakit besar di Semarang antara lain:

    RSUP Dr. Karyadi
    RSUD Kota Semarang
    RSU Tlogorejo
    Rumah Sakit Elizabeth
    Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
    Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto
    [[RSU PKU Muhammadiyah Roemani]
    Rumah Sakit William Both
    Rumah Sakit Islam Sultan Agung

Pendidikan

Semarang terdapat sejumlah perguruan tinggi ternama baik negeri maupun swasta. Berdasarkan data dari DAPODIK Kota Semarang 2010/2011, perguruan tinggi di Kota Semarang :

[tampilkan]

    l
    b
    s

Tut Wuri Handayani.svg Perguruan tinggi di Kota Semarang Lambang Kota Semarang.png


Selain itu di Semarang juga terdapat beberapa Sekolah Menengah Atas sangat baik dan unggul ,swasta maupun negeri terkemuka,

Sekolah Menengah Atas Tersebut antara lain:

    SMA Negeri 1 Semarang
    SMA Negeri 2 Semarang
    SMA Negeri 3 Semarang
    SMA Negeri 4 Semarang
    SMA Negeri 5 Semarang
    SMA Negeri 6 Semarang
    SMA Negeri 7 Semarang
    SMA Negeri 8 Semarang
    SMA Negeri 9 Semarang
    SMA Negeri 10 Semarang
    SMA Negeri 11 Semarang
    SMA Negeri 12 Semarang
    SMA Negeri 13 Semarang
    SMA Negeri 14 Semarang
    SMA Negeri 15 Semarang
    SMA Negeri 16 Semarang
    SMA Kolese Loyola
    SMA Karangturi
    SMA Sedes Sapiantiae
    SMA Kebon Dalem
    SMA Kristen Tri Tunggal
    SMA Kristen YSKI
    SMA Krista Mitra
    SMA Kristen Terang Bangsa

Kota kembar

    Bendera Republik Rakyat Cina Beihai, Republik Rakyat Cina
    Bendera Republik Rakyat Cina Fuzhou, Republik Rakyat Cina
    Bendera Australia Brisbane, Australia (Januari 1993)
    Bendera Inggris Manchester, England

Lain-lain

    Semarang memiliki slogan sebagai Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat).
    Beberapa pasar besar a.l: ps.Johar, ps.Peterongan, ps.Jatingaleh, ps.Banyumanik, ps.Kobong, ps.Karangayu, ps.Bulu, ps.Gang Baru dll.
    Perusahaan Farmasi antara lain Phapros, Saka Farma, DGPharm, Zenith
    Pabrik Jamu antara lain Jamu Jago, Sido Muncul, Nyonya Meneer, Jamu Leo dll
    Pernah populer penggunaan bahasa pergaulan yang disebut bahasa Walikan

Seniman dan selebriti

    Tukul Arwana, pelawak dan presenter talkshow Bukan Empat Mata di stasiun televisi Trans 7.
    Ki Joko Hadiwijoyo, dalang wayang kulit asal Kota Semarang.
    Ki Nartosabdho, dalang Wayang kulit asal Kota Semarang kelahiran Klaten yang meninggal pada tahun 1985 lalu.
    Anne Avantie, desainer kondang
    Asty Ananta, pemain sinetron dan pembawa acara
    Tia AFI, pemenang AFI indosiar
    Raden Saleh, pelukis Indonesia
    Philip ten Klooster, pematung Belanda
    Max van Egmond, penyanyi bas-bariton Belanda
    Daniel Sahuleka, penyanyi Belanda berdarah Maluku-Tionghoa-Sunda
    Nedly Andrew Girke Elstak, komponis, peniup terompet, dan pianis jazz Belanda
    Johanna Carolina van der Wal, musikus dan pianis Belanda
    Robert Maingay, pematung Belanda
Update Harga Cetak
Update Harga Cetak