Id | Percetakan Murah Banjarmasin

Kota Banjarmasin (Latin: Bandiermasinensis) adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota dari provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Kota Banjarmasin merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), sebagai Kota Pusat Pemerintahan (Ibukota Propinsi Kalimantan Selatan) serta sebagai pintu gerbang nasional dan kota-kota pusat kegiatan ekonomi nasional. Juga merupakan kota penting di wilayah Kalimantan Selatan yang saat ini memiliki posisi yang sangat strategis secara geografis. Sudah selayaknya Kota Banjarmasin ditingkatkan statusnya menjadi Pusat Kegiatan Nasional di masa mendatang.

PERCETAKAN MURAH SURABAYA
Whatsapp. 085785466715
PinBB. 2B007AA4 & 5E33175F
_______________
Office :
Jl. Lakarsantri IVe No. 61, Surabaya 60211, Jawa Timur - Indonesia
Tlp./Fax. : 031 91700093 / 031 7521424
Site : www.absografindonesia.com
Email : absolutegrafika@yahoo.com
Direct Call :
Esia. 03191700093
XL. 08179392497
Telkomsel. 085335727278
_______________

Percetakan : brosur, flyer, leaflet, cutting sticker, label, stiker, undangan, invitation, pamflet, poster, kalender, map, buku, majalah, buletin, katalog, tabloid, company profile, booklet, paper bag, packaging, dus kue, dus makanan, dus nasi, kemasan, kotak kue, kotak nasi, hang tag, kartu nama, memo, invoice, surat jalan, kop surat, faktur, nota, id card, pin, spanduk, banner, kaos, atribut pilkada, bendera, dll


Kota yang terpadat di Kalimantan ini termasuk salah satu kota besar di Indonesia, walau luasnya yang terkecil di Kalimantan, yakni luasnya lebih kecil daripada Jakarta Barat. Kota yang dijuluki kota seribu sungai ini merupakan sebuah kota delta atau kota kepulauan sebab terdiri dari sedikitnya 25 buah pulau kecil (delta) yang merupakan bagian-bagian kota yang dipisahkan oleh sungai-sungai diantaranya pulau Tatas, pulau Kelayan, pulau Rantauan Keliling, pulau Insan dan lain-lain.[4]


Banjarmasin sebagai Kota Pusaka dan Kota Hijau

Kota Banjarmasin ditetapkan sebagai salah satu dari 10 ikon kota pusaka di Indonesia.[5][6][7][8][9][10][11]
Banjarmasin sebagai Kota Niaga dan Pelabuhan

Sejak zaman dulu hingga sekarang Banjarmasin masih menjadi kota niaga dan bandar pelabuhan terpenting di pulau Kalimantan.[12][13][14][15][16][17] Pelabuhan kota Banjarmasin adalah pelabuhan Trisakti yang terletak 12,5 mil dari muara sungai Barito.[18][19]Pelabuhan Trisakti memiliki Terminal Petikemas Banjarmasin (TPKB) yang termasuk 10 besar terminal petikemas di Indonesia.[20] Kota Banjarmasin beserta kota Pekalongan dan Solo ditetapkan sebagai Kota Teladan oleh UN Habitat.[21][22][23][24][25][26]

Secara de jure Banjarmasin masih sebagai ibukota Kalimantan Selatan, namun kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terhitung sejak tanggal 14 Agustus 2011 yang bertepatan dengan Hari jadi Provinsi Kalimantan Selatan ke-61, telah dipindahkan ke kawasan Gunung Upih di kecamatan Cempaka (Banjarbaru) yang berdiri pada lokasi dengan ketinggian 44 meter di atas permukaan laut serta berjarak sekitar 60 km dari kantor lama (pada titik 0 km Banjarmasin di tepi sungai Martapura).[27][28][29][30][31] Kementerian Pekerjaan Umum menempatkan Banjarmasin sebagai salah satu kota penting dan mempersiapkan Banjarmasin beserta 4 daerah kabupaten/kota yang menjadi satelitnya sebagai salah satu Kawasan Strategis Propinsi yaitu Kawasan Perkotaan Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut sebagai calon kota "metropolitan" generasi ketiga[32][33][34][35][36] yang dinamakan Banjar Bakula.[37][38][39][40] [41][42][43]
Etimologi

Dalam bahasa Jawa, Banjarmasin berarti taman asin[44][45], sedangkan sejarah Jawa Barat mencatat nama Banjarmasin berasal dari keluarga keraton Kerajaan Mahasin di Singapura yang mengungsi ke daerah Banjar karena serangan Sriwijaya kemudian berdirilah Kerajaan Banjar Mahasin[46], namun nama asli kota Banjarmasin adalah Banjar-Masih[47], pada tahun 1664 orang Belanda masih menulisnya Banjarmasch atau Banzjarmasch.[48] Kota yang secara historis menjadi ibukota provinsi Kalimantan sampai tahun 1957 ini memiliki Indeks persepsi kenyamanan 52.61 (th. 2009)[49] meningkat menjadi 53.16 (th. 2011) walau masih di bawah rata-rata[50][51]. Tahun 1942 Jepang menduduki kota ini, sebelumnya kolonial Belanda, menjadikan Banjarmasin sebagai ibukota Dutch-Borneo dan di bawah kekuasaan Inggris (Alexander Hare) dikenal sebagai British-Borneo.[52][53]

Penyebutan Banjarmasin yang pernah digunakan:

    Benjar[54]
    Benjarsen atau Benjar-mausen[55]
    Bandjermassing[56]
    Bandjer Massing[57]
    Banjer-massinsch[58]
    Banjarmassing[59]
    Bandjarmassingh[60][61]
    Bandjermasin[62][63]
    Bandjermassin[64]
    Banjer Massin[65]
    Banjermassin[66][67]
    Banjermasin[68]
    Banjermasing[69]
    Banyermasin
    Banjermassing[70]
    Banjir Massin[71]
    Banjirmasin[72]
    Banjar Massen[73]
    Benjar-Maffen[74][75]
    Banjar Maffeen[76][77][78][79]
    Banjermaffing[80][81][82]
    Benjar-Massing[83]
    Banjar Massin[84]
    Banjarmassin[85]
    Banjarmassim[86]
    BAGNAR MESSIN[87]
    Bandgermasin (Spanyol)
    Bandjermasinsche[88]
    Bandjarmassin[89][90]
    Bandjar Masin[91]
    Bandermachri
    Bengermarssin
    Bendamarfin[92]
    Bender Massin/Bandermassin[93][94]
    Beniar atau Bendermassin[95][96]
    Benjermasin
    Bendermassing[97]
    Tathalmasin[98]
    Nama lain kota Banjarmasin adalah kota Tatas karena pusat kota ini berdiri di atas pulau Tatas, yaitu delta yang membentuk wilayah kecamatan Banjarmasin Barat dan sebagian Banjarmasin Tengah yang dahulu sebagai pusat pemerintahan Residen Belanda.[99]

Dalam penuturan sehari-hari, Kota Banjarmasin sering hanya disebut sebagai "Banjar", meskipun hal ini dapat pula dikelirukan dengan Kabupaten Banjar bagi orang luar Kalimantan Selatan. Akan tetapi, bagi orang Kalsel sendiri, nama "Banjar" hampir selalu bermakna Banjarmasin, sementara untuk menyebut Kab. Banjar, orang Kalsel menyebut nama-nama daerah di kabupaten tersebut secara spesifik, seperti Kertak Hanyar, Martapura, Pengaron, Astambul, dan lain sebagainya.
Geografis
Letak

Kota Banjarmasin terletak pada 3°15' sampai 3°22' Lintang Selatan dan 114°32' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m di bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang. Kota Banjarmasin berlokasi daerah kuala sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur Sungai Barito. Letak Kota Banjarmasin nyaris di tengah-tengah Indonesia.

Kota ini terletak di tepian timur sungai Barito dan dibelah oleh Sungai Martapura yang berhulu di Pegunungan Meratus. Kota Banjarmasin dipengaruhi oleh pasang surut air laut Jawa, sehingga berpengaruh kepada drainase kota dan memberikan ciri khas tersendiri terhadap kehidupan masyarakat, terutama pemanfaatan sungai sebagai salah satu prasarana transportasi air, pariwisata, perikanan dan perdagangan.

Menurut data statistik 2001 dari seluruh luas wilayah Kota Banjarmasin yang kurang lebih 98,46 km² ini dapat dipersentasikan bahwa peruntukan tanah saat sekarang adalah lahan tanah pertanian 3.111,9 ha, perindustrian 278,6 ha, jasa 443,4 ha, pemukiman adalah 3.029,3 ha dan lahan perusahaan seluas 336,8 ha. Perubahan dan perkembangan wilayah terus terjadi seiring dengan pertambahan kepadatan penduduk dan kemajuan tingkat pendidikan serta penguasaan ilmu pengetahuan teknologi.
Batas wilayah

Batas-batas wilayah Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut:
Utara     Sungai Alalak (seberangnya kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala)
Selatan     Kabupaten Banjar (kecamatan Tatah Makmur)
Barat     Sungai Barito (seberangnya kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala)
Timur     Kabupaten Banjar (kecamatan Sungai Tabuk dan Kertak Hanyar)
Fungsi dan penggunaan tanah

Tanah aluvial yang didominasi struktur lempung adalah merupakan jenis tanah yang mendominasi wilayah Kota Banjarmasin. Sedangkan batuan dasar yang terbentuk pada cekungan wilayah berasal dari batuan metaforf yang bagian permukaan ditutupi oleh kerakal, kerikil, pasir dan lempung yang mengendap pada lingkungan sungai dan rawa.

Penggunaan tanah di Kota Banjarmasin tahun 2003 untuk lahan pertanian seluas 2.962,6 ha, industri 278,6 ha, perusahaan 337,3 ha, jasa 486,4 ha dan tanah perumahan 3.135,1 ha. Dibandingkan dengan data tahun-tahun sebelumnya lahan pertanian cenderung menurun, sementara untuk lahan perumahan mengalami perluasan sejalan dengan peningkatan kegiatan ekonomi dan pertumbuhan penduduk.[100]Luas optimal Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebuah kota adalah 30% dari luas kota,[101] sedangkan kota Banjarmasin hanya memiliki 10 sampai 12% RTH saja.[102]
Iklim
Busur Sirkumhorizontal yang muncul di atas langit Banjarmasin

Kota Banjarmasin beriklim tropis dimana angin muson barat bertiup dari Benua Asia melewati Samudera Hindia menimbulkan musim hujan, sedangkan angin dari Benua Australia adalah angin kering yang berakibat adanya musim kemarau.

Curah hujan yang turun rata-rata per tahunnya kurang lebih 2.400 mm dengan fluktuasi tahunan berkisar antara 1.600-3.500 mm, jumlah hari hujan dalam setahun kurang lebih 150 hari dengan suhu udara yang sedikit bervariasi, sekitar 26 °C.

Kota Banjarmasin termasuk wilayah yang beriklim tropis. Angin Muson dari arah Barat yang bertiup akibat tekanan tinggi di daratan Benua Asia melewati Samudera Hindia menyebabkan terjadinya musim hujan, sedangkan tekanan tinggi di Benua Australia yang bertiup dari arah Timur adalah angin kering pada musim kemarau. Hujan lokal turun pada musim penghujan, yaitu pada bulan-bulan November–April. Dalam musim kemarau sering terjadi masa kering yang panjang. Curah hujan tahunan rata-rata sampai 2.628 mm dari hujan per tahun 156 hari. Suhu udara rata-rata sekitar 25 °C - 38 °C dengan sedikit variasi musiman. Fluktuasi suhu harian berkisar antara 74-91%, sedangkan pada musim kemarau kelembabannya rendah, yaitu sekitar 52% yang terjadi pada bulan-bulan Agustus, September dan Oktober.
[sembunyikan]Data iklim Banjarmasin
Sungai
Siring tepian sungai Martapura di depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin (bekas Benteng Tatas) merupakan waterfront Banjarmasin

Sungai menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kota Banjarmasin sehingga Banjarmasin mendapat julukan "kota seribu sungai" meski sungai yang mengalir di Banjarmasin tak sampai seribu. Sungai menjadi wadah aktivitas utama masyarakat zaman dahulu hingga sekarang, utamanya dalam bidang perdagangan dan transportasi. Sungai-sungai yang membelah kota ini, diupayakan sebagai magnet ekonomi, khususnya pariwisata.[103] Data dari Dinas Kimprasko Banjarmasin menunjukkan pada 1997 di Ibu Kota Kalimantan Selatan itu terdapat 117 sungai, kemudian pada 2002 berkurang menjadi 70 sungai, lalu pada 2004 sampai sekarang hanya tinggal 60 sungai.[104][105] Penataan kota Banjarmasin semestinya penataan daratan harus mengikuti penataan sungai, artinya penataan sungai yang didahulukan baru penataan daratan.[106]

Berikut adalah beberapa nama sungai yang mengaliri Kota Banjarmasin.
Catatan: Tabel di bawah belumlah lengkap.
No     Nama sungai[107]     Panjang (km)     Daerah yang dialiri     No     Nama sungai     Panjang (km)     Daerah yang dialiri[108]
1     Barito     11,50     Banjarmasin bagian barat     25     Pengambangan     1,10     Banua Anyar dan Pengambangan
2     Martapura     17,00     Sepanjang kota Banjarmasin     26     Kerokan     0,63    
3     Anjir Mulawarman     2,90         27     Guring      ??    
4     Kuin     3,10     Kuin Utara, Kuin Selatan, Pangeran, Pasar Lama     28     Jingah      ??     Sungai Jingah
5     Pangeran     3,30     Pangeran     29     Tapekong      ??     Sepanjang Jl. Veteran
6     Pelambuan     1,38     Pelambuan     30     Pulantan      ??     Pemurus Dalam
7     Alalak     11,90     Kawasan Alalak     31     Banguntan      ??     Basirih
8     Basirih     1,50     Basirih Selatan     32     Saka Mangkok      ??     Mantuil
9     Andai     2,10     Sungai Andai     33     Halinau      ??     Mantuil
10     Teluk Dalam     2,20     Teluk Dalam     34     Gardu      ??     Sungai Lulut
11     Duyung     2,02         35     Gudang      ??     Pemurus Dalam
12     Banyiur SP     2,00         36     Bengao      ??     Kelayan Timur dan Kelayan Selatan
13     Pekapuran     2,54     Kawasan Pekapuran     37     Simpang Jalar      ??     Basirih Selatan
14     Pemurus     0,30     Kawasan Pemurus     38     Banyun      ??    
15     Miai     1,25         39     Jarak      ??     Kuin Utara
16     Awang     1,60         40     Skip      ??     Kelayan Selatan
17     Tatah Belayung     2,60     Tanjung Pagar     41     Jeruju      ??     Alalak Tengah
18     Kelayan     4,40     Kawasan Kelayan     42     Bayuan      ??     Alalak Tengah
19     Simpang Jelai     2,30         43     Siuding      ??     Kuin Utara
20     Liang Anggang     1,50         44     Pandai      ??     Kuin Utara
21     Pekauman      ??         45     Beruntung      ??    
22     Mawar      ??     Mawar     46     Belitung      ??    
23     Keramat      ??         47     Kuripan      ??     Kuripan
24     Tatas      ??         48     Sungai Andai     1,68     sungai andai
Demografi
Pasar tradisional di Banjarmasin pada zaman Belanda.

Kota Banjarmasin terdiri atas 5 kecamatan, yaitu:

    Banjarmasin Barat: 13,37km²
    Banjarmasin Selatan: 20,18 km²
    Banjarmasin Tengah: 11,66 km²
    Banjarmasin Timur: 11,54 km²
    Banjarmasin Utara: 15,25 km²

Jumlah penduduk di wilayah ini dapat diperincikan sebagai berikut:

Tabel Jumlah Penduduk Banjarmasin tahun 2008[109]
Nomor     Kecamatan     Luas (km²)     Jumlah Penduduk (jiwa)     Kepadatan (jiwa/km²)
1     Banjarmasin Selatan     20,18     150.221     7.444
2     Banjarmasin Timur     11,54     118.278     10.249
3     Banjarmasin Barat     13,37     149.753     11.201
4     Banjarmasin Tengah     11,66     114.584     9.827
5     Banjarmasin Utara     15,25     94.409     6.209


Perkembangan populasi penduduk Banjarmasin.
No.     Tahun     Populasi
1     1780 [110]     2.300 jiwa
2     1920[111]     41.661 jiwa
3     1930[112][111]     57.822 jiwa
4     1990[113]     481.371 jiwa
5     2000[114][115]     527.724 jiwa
6     2005[113]     589.115 jiwa
7     2010[116]     625.395 jiwa
Penguasa
Ronggo (kepala pribumi) Banjarmasin Raden Tumenggung Suria Kasuma dan panakawannya (foto oleh Hendrik Veen, 1913)

Penguasa Kota Banjarmasin:[117]

    Patih Masih, kepala kampung Banjarmasih (Kuin Utara)
    Sultan Suriansyah, berkedudukan di Kuin
    Sultan Rahmatullah, berkedudukan di Kuin
    Sultan Mustainbillah, berkedudukan di Kuin
    Sultan Agung, berkedudukan di Sungai Pangeran
    Pangeran Abdullah bin Sultan Muhammadillah, Putra Mahkota
    Pangeran Dupa, Putra Mahkota[118]
    Jan van Suchtelen (1747-1752), residen Belanda di Tatas
    Bernard te Lintelo (1752-1757), residen Belanda di Tatas
    R. Ringholm (1757-1764), residen Belanda di Tatas
    L.W. de Lile (1760-1764), residen Belanda di Tatas
    Willem Adriaan Palm (1764-1777), residen Belanda di Tatas
    Piter Waalbek (1777-1784), residen Belanda di Tatas
    Barend van der Worm (1784-1787), residen Belanda di Tatas
    Alexander Hare (1812), Resident-Comissioner Inggris di Tatas[119]
    I.N. Nieuwen Huyzen (1860), residen Belanda di Tatas
    C.A. Kroesen (1898), residen Belanda di Tatas
    C.J. Van Kempen (1924), residen Belanda di Tatas. Mulai tahun 1919 Banjarmasin memiliki Burgemester (Walikota)
    J. De Haan (1924-1929), residen Belanda di Tatas
    R. Koppenel (1929-1931), residen Belanda di Tatas
    W.G. Morggeustrom (1933-1937), residen Belanda di Tatas

Suku bangsa

Suku bangsa di kota Banjarmasin antara lain:[120]
Nomor     Suku Bangsa     Jumlah
1     Suku Banjar     417.309
2     Suku Jawa     56.513
3     Suku Madura     12.759
4     Suku Bukit (Dayak Meratus)     7.836
5     Suku Bugis     2.861
6     Suku Sunda     2.319
7     Suku Bakumpai     1.048
8     Suku Mandar     105
9     Suku-suku lainnya     26.500

Suku-suku lainnya adalah:

    Suku Dayak Ngaju
    Suku Dayak Maanyan
    Suku Batak
    Suku Minangkabau
    Suku Melayu
    Suku Aceh
    Suku Bali
    Suku Ambon
    Suku Sasak
    Etnis Arab
    Etnis Tionghoa

Keberadaan suku-suku ini ditandai dengan adanya rumah ibadah yang berlatang belakang suku-suku tersebut.
Perguruan tinggi

Perguruan Tinggi yang ada di Kota Banjarmasin antara lain:

    Akademik Bidan (Akbid) Bunga Kalimantan
    Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari
    Universitas Achmad Yani (UVAYA)
    Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary (UNISKA)
    Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)
    Politeknik Negeri Banjarmasin (POLIBAN)
    Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Jami Banjarmasin
    Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Banjarmasin)
    Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Banua
    Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI)[121]
    Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional (STIENAS)
    Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam (STIH SA)
    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Banjarmasin
    Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Banjarmasin
    Politeknik Hasnur
    Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin

Media
Radio

    RRI Banjarmasin [122]
    Radio Jaringan Nirwana Group Banjarmasin [123]
    Radio Abdi Persada[124]
    Radio SmartFM[125]
    J Radio Banjarmasin [91,7 Fm][126]
    Radio Gema FM [105, 9 Fm]
    SANGKAKALA BANJAR [92,1 Fm] donnie
    Radio DBS FM 101,9 FM
    Radio SKY (Swara Kayutangi) 89,3 FM
    Kuin Radio 103.3 FM
    Radio Music Channel 96.00 FM
    Radio Khana 98,4 FM
    Radio Chandra 88,5 FM
    Radio Nusantara Antik 102,7 FM
    Radio Madinatussalam 90,9 FM
    RRI Pro 3 92.5 Fm
    Ashbone 96.8 Fm
    SUN FM 103.5 Fm
    GNB FM 105.5 Fm
    Radio Dangdut TPI Banjarmasin 104.3 Fm
    Pelangi FM 94.4 Fm
    Radio “D” 93.3 Fm
    Kanal FM 88.1 Fm

Surat Kabar Harian

    Banjarmasin Post
    Radar Banjarmasin
    Barito Post
    Mata Banua
    Kalimantan Post
    Metro Banjar
    Media Kalimantan

Televisi Lokal
Gedung TVRI Stasiun Kalimantan Selatan

    TVRI Kalimantan Selatan[127][128]
    Banjar TV
    Duta TV
    TVB
    Barito Channel
    TPKS

Rumah Ibadah

Sekitar tahun 1870-an hanya terdapat 3 rumah ibadah/masjid di Banjarmasin yaitu Masjid Kuin, Masjid Basirih dan Masjid Besar (cikal bakal Masjid Jami Banjarmasin), kemudian hari jumlahnya terus bertambah. Jumlah rumah ibadah yang ada di kota ini adalah:

    Masjid 141 buah
    Musholla 155 buah
    Langgar 717 buah
    Gereja Protestan 19 buah
    Balai Jemaat 1 buah
    Gereja Katolik 3 buah
    Kapel 1 buah
    Pura 1 buah
    Vihara 8 buah

Arah Kiblat untuk Banjarmasin = 292° 52' 27"[129] Rumah ibadah yang cukup terkenal di Banjarmasin, diantaranya:

    Masjid Sultan Suriansyah (Sunni ortodoks)
    Masjid Jami Banjarmasin (Sunni ortodoks)
    Masjid Raya Sabilal Muhtadin (Sunni ortodoks)
    Masjid Kanas (Sunni ortodoks)
    Masjid Hasanuddin Madjedi (Muhammadiyah)
    Masjid Al Jihad (Muhammadiyah)
    Masjid Muhammadiyah Kelayan
    Masjid Jami Teluk Tiram Banjarmasin
    Masjid Baitul Hikmah UNLAM Banjarmasin
    Gereja Kathedral Keluarga Kudus Banjarmasin[130]
    Gereja Hati Yesus yang Mahakudus Banjarmasin
    Gereja Santa Perawan Maria Banjarmasin
    Gereja Maranatha Banjarmasin
    GKPB Banjarmasin
    Gereja Advent Hari Ketujuh Banjarmasin
    Gereja Eppata Banjarmasin (Gereja Kalimantan Evengelis)
    Gereja Bethel Indonesia Jemaat Elin
    Gereja Bethel Indonesia Jemaat Siloam
    Gereja Bethel Indonesia Jemaat Bethany
    Gereja Bethel Tabernakel Banjarmasin
    Gereja Kebangunan Kalam Allah Indonesia Banjarmasin
    Gereja Pantekosta Banjarmasin
    Gereja Yesus Sejati Banjarmasin
    Gereja Ebenezer Banjarmasin (GKE)
    Huria Kristen Batak Protestan Resort Banjarmasin
    Tempat Ibadah Tridharma Banjarmasin
    Vihara Dhammasoka Banjarmasin
    Vihara Duta Prabha Banjarmasin
    Pura Jagat Nata Banjarmasin

Objek Wisata
Pasar Lima di Banjarmasin

Kota Banjarmasin memiliki berbagai objek wisata, baik wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner, maupun wisata pendidikan.[131][132][133]

    Festival Budaya Pasar Terapung[134]
    Masjid Sultan Suriansyah (1526)
    Komplek Makam Sultan Suriansyah
    Komplek Makam Pangeran Antasari
    Museum Wasaka
    Kubah Surgi Mufti
    Pasar Terapung Muara Kuin
    Taman Agro Wisata PKK Banjar Bungas
    Kawasan industri kayu rakyat di Kelurahan Alalak Selatan-Tengah

Plaza Posindo Banjarmasin
Sejarah
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Kota Banjarmasin
Wiki letter w.svg     Bagian ini membutuhkan pengembangan
Kawasan pecinan di Banjarmasin di tahun 1862
Pintu gerbang dengan tulisan 1606 (tahun ketika VOC pertama kali datang di Banjarmasin) dibangun untuk menyambut kedatangan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Dirk Fock pada tahun 1924

Kawasan Banjarmasin awalnya sebuah perkampungan bernama "Banjarmasih" (terletak di Bagian utara Banjarmasin). Tahun 1606 pertama kali VOC-Belanda mengunjungi Banjarmasin, saat itu masih terletak di muara sungai Kuin. Kota-kota yang terkenal di pulau Kalimantan pada awal abad ke-18 adalah Borneo (Brunei City), ะะพrmata (Karimata), Marudo, Bendamarfin (Banjarmasin), dan Lava (Lawai).[92] Tahun 1747, VOC-Belanda memperoleh Pulau Tatas (Banjarmasin bagian Barat) yang menjadi pusat Banjarmasin semenjak saat itu hingga ditinggalkan Belanda tahun 1809. Tahun 1810 Inggris menduduki Banjarmasin[135] dan menyerahkannya kembali kepada Belanda tahun 1817. Daerah Banjar Lama (Kuin) dan Banjarmasin bagian Timur masih tetap menjadi daerah pemerintahan pribumi di bawah Sultan Banjar dengan pusat pemerintahan di keraton Martapura (istana kenegaraan) hingga diserahkan pada tanggal 14 Mei 1826. Tahun 1835, misionaris mulai beroperasi di Banjarmasin.[136] Tahun 1849, Banjarmasin (Pulau Tatas) menjadi ibukota Divisi Selatan dan Timur Borneo.[137] Saat itu rumah Residen terletak di Kampung Amerong berhadap-hadapan dengan Istana pribadi Sultan di Kampung Sungai Mesa yang dipisahkan oleh sungai Martapura. Pulau Tatas yang menjadi daerah hunian orang Belanda dinamakan kotta-blanda. Ditetapkan dalam Staatblaad tahun 1898 no. 178[138], kota ini merupakan Onderafdeeling Banjarmasin en Ommelanden (1898-1902), yang merupakan bagian dari Afdeeling Bandjermasin en Ommelanden (Banjarmasin dan daerah sekitarnya).[139] Tahun 1918, Banjarmasin, ibukota Residentie Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo mendapat Gemeente-Raad. Pada 1 Juli 1919, Deean gemeente mulai berlaku beranggotakan 7 orang Eropa, 4 Bumiputra dan 2 Timur Asing. Pada tahun 1936 ditetapkan Ordonantie pembentukan Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost (Stbld. 1936/68). Borneo Barat dan Borneo Selatan-Timur menjadi daerah Karesidenan dan sebagai Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost yang pusat pemerintahannya adalah Banjarmasin.[140] Tahun 1937, otonomi kota Banjarmasin ditingkatkan dengan Stads Gemeente Banjarmasin karena Banjarmasin sebagai ibukota Gouvernement Borneo.[141] Tanggal 16 Februari 1942, Jepang menduduki Banjarmasin.[142], kemudian dibentuk pemerintahan pendudukan bagi Borneo & kawasan Timur di bawah Angkatan Laut Jepang.[143] Tanggal 17 September 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu (tentara Australia) yang memasuki Banjarmasin.[144][145] Tanggal 1 Juli 1946 H. J. van Mook menerima daerah Borneo en de Groote-Oost dari tentara pendudukan Sekutu dan menyusun rencana pemerintahan federal melalui Konferensi Malino (16-22 Juli 1966) dan Konferensi Denpasar (7-24 Desember 1946) yang memutuskan pembentukan 4 negara bagian yaitu Jawa, Sumatera, Borneo (Netherlands Borneo) dan Timur Besar (Negara Indonesia Timur), namun pembentukan negara Borneo terhalang karena ditentang rakyat Banjarmasin[146][147][148][149] Tahun 1946 Banjarmasin sebagai ibukota Daerah Banjar satuan kenegaraan sebagai daerah bagian dari Republik Indonesia Serikat. Kotapradja Banjarmasin termasuk ke dalam Daerah Banjar, meskipun demikian Daerah Banjar tidak boleh mencampuri hak-hak dan kewajiban rumah-tangga Kotapradja Banjarmasin dalam daerahnya sendiri. [150]
Lagu Daerah

    Kampung Batuah
    Talambat Badatang
    Pangeran Suriansyah
    Banua Banjar
    Pambatangan

Wakil Rakyat di DPRD Banjarmasin 2009-2014

DPRD Banjarmasin terdiri atas 5 Daerah Pemilihan, yaitu:[151]

Daerah Pemilihan Banjarmasin I/Banjarmasin Tengah (8 kursi)
Partai Politik     Caleg Terpilih     Keterangan
PKS     Muhammad Fauzan     -
PAN     H.M. Faisal Hariyadi     -
Golkar     Matnor Ali F.     -
PPP     Hj. Jumiati, SH     -
PDIP     Suyato, SE, MM     -
PBR     Hj. Rinda Herliani, SE     -
Demokrat     M. Firmansyah     -
Demokrat     Sri Nurmaningsih     -

Daerah Pemilihan Banjarmasin II/Banjarmasin Barat (11 kursi)
Partai Politik     Caleg Terpilih     Keterangan
PKS     Mathari, S.Ag.     -
PAN     Drs. H. Sastra H.     -
PKB     Yuriawati Zai Rose     -
Golkar     Ananda, S.Ked.     -
PPP     Arufah     -
PDIP     Hj. Mahrita, SE     -
PBR     Chandra Bayu     -
PBR     Mursyid     -
Demokrat     Totok Hariyanto, S.Pd.     -
Demokrat     Ruslan     -
Demokrat     Edhy Susantyo     -

Daerah Pemilihan Banjarmasin III/Banjarmasin Utara (7 kursi)
Partai Politik     Caleg Terpilih     Keterangan
Hanura     Noval     -
PKS     Mushaffa Zakir, Lc     -
PAN     M. Dafik As'ad, SE, MM     -
Golkar     H. Iwan Rusmali, SH     -
PBR     M. Isnaini, SE     -
Demokrat     Bambang Yanto Permono     -
Demokrat     Dewi Sanjaya     -

Daerah Pemilihan Banjarmasin IV/Banjarmasin Timur (8 kursi)
Partai Politik     Caleg Terpilih     Keterangan
PKS     Awan Subarkah, STP     -
PAN     Hj. Ismina Mawarni     -
Golkar     H. Abadi Noor Supit     -
PPP     Drs. Johansyah     -
PDIP     H. Rudi Naparin, ST     -
PBR     H. Zainal A. Husni     -
Demokrat     Abdul Gais     -
Demokrat     Hj. Ratna Juwita, RD     -

Daerah Pemilihan Banjarmasin V/Banjarmasin Selatan (11 kursi)
Partai Politik     Caleg Terpilih     Keterangan
PKPB     Agus Arya Sandy     -
Gerindra     Muhammad Fahmi     -
PKS     Aliansyah     -
PAN     H. Abdul Muis     -
Golkar     H.A. Rudiani, SE     -
PPP     Khairul Saleh, SE, MM     -
PBB     M. Ismail Ibrahim, SE     -
PDIP     Noorsiana Budiarsih     -
PBR     Andi Effendi, S.Pd.     -
Demokrat     Edy Yusuf     -
Demokrat     Emma Chandra H.     -
Tokoh kelahiran Banjarmasin

    Alphons Franssen Herderschee (1872)
    Liem Koen Hian (1896)
    dr. Ong Hok Lan (1898)[152]
    Johannes Alvarez Manusama (1910), Presiden Republik Maluku Selatan
    Liem Kek Tjiang/Lin Kechang (1928)[153]
    Gerard Hรถweler (1940)
    Effendi Muara Sakti Simbolon (1964, ketua Marga Simbolon)[154]
    Asdy Narang (1976)[154]
    Lihat selengkapnya di Kategori:Tokoh dari Banjarmasin

Jarak Banjarmasin (0 km Jalan Nasional) dengan kota-kota lain[155]
Tugu 0 km di Kota Banjarmasin
Kota-kota lainnya     Darat (km)/Laut (mil)     Keterangan
Pelabuhan Trisakti     5 km     -
Terminal Banjarmasin     6 km     -
Terminal Regional Type A Banjar Bakula Pura[156]     17 km     -
Bandara Syamsudinoor     26 km     30 menit
Banjarbaru[157]     34 km     45 menit
Martapura     40 km     1 jam
Cempaka (Kantor Sekda Kalsel/Gubernuran)     60 km     -
Pelaihari     65 km     40 km dari Banjarbaru
Batulicin     265 km     250 km dari Tanah Grogot
Kotabaru     305 km     8 jam
Batas timurlaut Kalsel-Kaltim (Sengayam)     -     -
Rantau     113 km     64 km dari Martapura
Kandangan     135 km     23 km dari Rantau
Negara     165 km     30 km dari Kandangan
Amuntai     190 km     42 km dari Tanjung
Kelua     204 km     -
Batas barat laut Kalsel-Kalteng (Pasar Panas)     221 km     17 km dari Pulau
Tamiang Layang     229     25 km dari Kelua
Ampah     276 km     47 km dari Tamiang Layang
Buntok     318 km     192 km dari Palangka Raya
Muara Teweh     414 km     605 km dari Palangka Raya (via Bjm)
Puruk Cahu     511 km     702 km dari Palangka Raya (via Bjm)
Terminal Pantai Hambawang     155 km     9 km dari Barabai
Barabai     165 km     28 km dari Kandangan
Paringin     202 km     39 km dari Barabai
Terminal Mabuun     224 km     5 km dari Tanjung
Tanjung     232 km     25 km dari Paringin
Batas utara Kalsel-Kaltim (Gunung Halat)     288 km     92 km dari Tanjung, 184 dari Tanah Grogot
Penajam     472 km     135 km dari Samarinda
Balikpapan     500 km     115 km dari Samarinda
Samarinda[158][159]     615 km (196 mil)[160]     15 jam
Tenggarong     660 km     45 km dari Samarinda
Sendawar     992 km     377 km dari Samarinda
Bontang     760 km     110 km dari Samarinda
Tanjung Redeb     1.190 km     575 km dari Samarinda
Malinau     -     1.273 km dari Samarinda
Nunukan     1.423 km     808 km dari Samarinda
Marabahan     48 km     -
Jembatan Barito     16,10 km    
Batas barat Kalsel-Kalteng (Anjir Serapat)     30,20 km     16,10 km dari Bjm + jemb 1,082 km + 12,8 km sampai Batas Kalteng
Kuala Kapuas[161]     46 km     152 km dari Palangka Raya, 16 km dari batas Kalsel
Palangka Raya[162]     191 km     5 jam
Sampit[163]     418 km     227 km dari Palangka Raya
Nanga Bulik     650 km     559 km dari Palangka Raya
Batas Kalbar-Kalteng (Kudangan)     850,40 km     820,2 Km dari Batas Kalsel[164]
Nangatayap     912,90 km     62,5 km dari Batas Kalteng[165]
Balai Berkuak     1.069,79 km     Nangatayap-Balai Berkuak 156,89 km
Tayan     1.150,59 km     Balai Berkuak-Tayan 80,80 km
Pontianak     1.249,65 km     Tayan-Teraju-Pontianak 99,06 km
Batas Kalbar-Sarawak (Entikong)     1.599,65 km     350 km dari Pontianak
Kuching     1.691,65 km     Pontianak-Kuching (via Serian) 442 Km[166]
Serian     1.627,65 km     Kuching-Serian 64 km[167]
Sibu     1.977,65 km     Serian-Sibu 350 Km[168]
Bintulu     2.167,65 km     Sibu-Bintulu 190 Km
Miri     2.357,65 km     Bintulu-Miri 190 Km
Kota Kinabalu     2.767,65 km     Miri-Beufort-Kinabalu 410 Km
Sandakan     3.057,65 km     Kinabalu-Sandakan 290 Km
Tawau     3.307,65 km     Sandakan-Tawau 250 Km
Surabaya     268 mil     -
Semarang     624 km     via udara[169]
Jakarta     923 km[170]     ditarik garis lurus
Makassar     150-200 nautical miles     25 menit waktu penerbangan dgn kecepatan rata-rata 50 nautical miles per menit.
Makkah     8.587 km[171]     5327.19 mil[172]
Update Harga Cetak
Update Harga Cetak